Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Sabtu, 28 Juni 2014

Kebangkitan Yang Memulihkan


1 Korintus 15:3-4

    Dalam kuasa kebangkitanNya, Tuhan Yesus, memulihkan murid-muridNya. Selama 40 hari Tuhan Yesus yang sudah, bangkit menampakkan diri kepada murid-muridNya [Ayat 14 band. Kisah para Rasul 1:4]. Untuk apa Dia menampakkan diriNya? Pertama, Tuhan Yesus menampakkan diriNya untuk membuktikan bahwa Dia sudah bangkit dan hidup [Band. 1 Korintus 15:5-8]. Kedua, untuk memulihkan kondisi para muridNya. Lihat saja Maria Magdalena yang putus asa atau Tomas yang skeptis terhadap kebangkitanNya. Dan kali ini Petrus-lah yang akan dipulihkan Tuhan.
 
1. Memulihkan iman yang tergoncang.
   Seperti murid-murid lainnya, sejak kematian Tuhan Yesus, iman Petrus pastilah TERGONCANG. Bahkan setelah melihat Yesus yang bangkit sekalipun, nampaknya Petrus belumlah pulih. Hal ini terlihat dari cara Petrus, ‘pemimpin dari kumpulan penjala manusia’ dengan berkata : “Aku pergi menangkap ikan.” [ayat 1-3]. Nampaknya Petrus masih tergoncang dan ragu, siapa yang akan ‘memelihara’ mereka kelak karena Yesus sudah mati dan tidak lagi bersama mereka. Goncangan iman ini nampak juga dari cara Allah, dalam Yesus, “mengijinkan mereka GAGAL” semalaman [ayat 3]. Ini kegagalan dalam usaha memenuhi kebutuhan mereka. Bukan itu saja, iman yang tergoncang ini terlihat dari bagaimana Tuhan Yesus MEMULIHKAN iman Petrus. Pertama, Tuhan menunjukkan perhatianNya akan kebutuhan ‘lauk pauk’ para muridNya [ayat 4,5]. Rupanya benar bahwa Petrus mengkuatirkan masa yang akan depan, mengkuatirkan lauk pauk mereka, mengkuatirkan keadaan mereka yang akan datang. Adakah iman kita sedang tergoncang? Jangan lagi, sebab Tuhan Yesus sudah bangkit dan hidup. Dia bahkan tetap sama. Kasih dan perhatianNya bagi murid-muridNya, termasuk kita, tidak berubah. Kedua, Tuhan Yesus memulihkan iman Petrus dengan menyatakan kuasaNya yang TIDAK BERUBAH. Dia ubah kegagalan menjadi KEBERHASILAN [ayat 6]. Bahkan mengadakan dari yang tidak ada [ayat 9]. Tuhan Yesus ingin berkata: “Petrus, jangan takut dan kuatir, Aku hidup dan berkuasa, Aku tetap Dia”. Hari ini apakah ada iman yang tergoncang? Jangan takut Tuhan Yesus yang bangkit, adalah Tuhan yang hidup, penuh kasih dan Mahakuasa. Dia tidak berubah.
 
2. Memulihkan panggilan yang padam.
     Tanpa berusaha menuduh Petrus, namun kisah ini menunjukkan padamnya panggilan Petrus. Panggilannya tergoncang. Petrus telah dipanggil menjadi penjala manusia [Lukas 5:10]. Bahkan panggilan itu diulang sesudah kebangkitanNya [Yohanes 20;20-21]. Tetapi nampaknya Petrus kehilangan  ‘api’ dari panggilan Tuhan  Yesus dengan ‘mencari ikan di danau’. Apakah saudara mulai kehilangan panggilan Tuhan. Ingatlah, Saudara dipanggil bukan saja untuk diselamatkan, namun juga untuk memberitakan Injil [Matius 28:20]. Apakah kita masih berapi-api memberitakan InjilNya? Kematian Tuhan dan Gurunya, menyebabkan padamnya juga panggilan Tuhan. Mungkin harus juga Saya ingatkan bahwa kita juga dipanggil untuk memuliakan Tuhan Yesus, menyembah Dia dan menjadi serupa dengan Dia. Apakah ini menjadi prioritas Saudara? Apakah kita berapi-api untuk bertumbuh dan memuliakan Allah Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus? Jika saat ini padam, kembalilah ingat panggilan Tuhan Yesus bagi Saudara seperti Tuhan Yesus memulihkan Petrus. Lihat, Tuhan Yesus memulihkan dengan menunjukkan peristiwa yang sama persis dengan panggilan mula-mula Petrus, panggilan Tuhan untuk menjadi penjala manusia [Lukas 5:10]. Mencari ikan di danau  yang sama, yaitu di danau Galilea; mengalami kegagalan yang sama, tidak mendapatkan ikan semalaman dan mengalami mujizat yang sama [lihat Lukas 5:1-11]. Luar biasa bukan? Apakah saudara kehilangan ‘api’ panggilan Tuhan? Hari ini, Tuhan Yesus mencari Saudara, Dia akan memulihkan dengan kuasa kebangkitanNya. 
 
3.Memulihkan kasih yang suam karena kegagalan.               
    Petrus telah mengalami beberapa kali  ‘kegagalan’ sehubungan dengan membuktikan kasihnya kepada Yesus, Guru dan sekaligus Tuhan-nya [Matius 26:31-35]. Kegagalan Petrus bukan hanya menyangkali Yesus tiga kali, tetapi sejak di taman Getsemani. Petrus gagal berjaga dan menemani Tuhan Yesus meskipun hanya satu jam saja [ Matius 26:40]. Dan yang paling membuatnya terpuruk, Petrus menyangkali Tuhan Yesus tiga kali sesuai dengan perkataan Tuhan [Matius 26:69-75]. Siapa yang tidak terpuruk? Seorang murid pertama, terkemuka dan mungkin ‘pemimpin’ dari 11 murid lainnya gagal mengungkapkan kasih dan kesetiaannya? Itu sebabnya Petrus tidak nampak dicatat Alkitab berada di sekitar salib Kristus di Golgota. Bahkan ucapan-ucapannya yang seringkali heroik tidak lagi terdengar setelah kegagalannya. Apakah Saudara sedang mengalami kegagalan rohani, kegagalan dalam mengikut Tuhan Yesus? Mengecewakan hatiNya? Perhatikan kisah ini bahwa kuasa kebangkitan Tuhan Yesus memulihkan Petrus dan pasti hari ini memulihkan Saudara. Itu sebabnya Petrus dicari olehNya. Tuhan Yesus menyelesaikan kegagalan Petrus. Dia mengampuni Petrus bahkan ‘jauh’ sebelum kebangkitanNya [ayat 15-17 band. Lukas 22:60-61]. Bukan hanya mengingatkan pengampunanNya, tetapi Tuhan Yesus memberi ‘KESEMPATAN yang baru’ pada Petrus untuk mengungkapkan pernyataan kasihnya. Hingga tiga kali [ayat 15-17]. Dan yang lebih luar biasa, Tuhan Yesus memberikan kesempatan kepada Petrus untuk giat kembali melayani. Tuhan Yesus yang sudah bangkit mencari Saudara. Dia mau mengampuni dan memberikan kesempatan baru untuk menyatakan kasih Saudara kepadaNya. Bukan hanya itu, Dia memberi kesempatan untuk melayani Dia kembali.
    
    Adakah yang tergoncang imannya? Atau adakah yang panggilan Allah ‘padam’ di hatinya?  Atau yang terpuruk karena kegagalan rohani? Tuhan Yesus sudah bangkit. Dia mencari Saudara dan rindu memulihkan saudara. Ada yang mau dipulihkanNya?

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN