Selamat datang di www.wartamaranatha.blogspot.com - Memberitakan Injil dan Mendewasakan Kerohanian

Sabtu, 28 Juni 2014

Kristus Bangkit Bagi Kita


1 Korintus 15:3-4

    Kebangkitan Kristus adalah ajaran Alkitab yang sangat penting. Paulus menegaskan bahwa kematian dan kebangkitan KRISTUS adalah INTI INJIL, Bukan saja inti Injil, tetapi inti Alkitab [1 Korintus 15:3-5]. “Kitab Suci” yang dimaksud di ayat ini adalah Perjanjian Lama karena ketika  1 Korintus 15 ini ditulis, Perjanjian Baru belumlah lengkap. Jadi, Perjanjian Lama jelas menegaskan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Bagaimana dengan Perjanjian Baru? Jelas menegaskan kematian dan kebangkitanNya. Bukankah nats 1 Korintus 15:3-4 ini adalah Perjanjian Baru? Mungkin, saya menambahkan satu lagi, nampak jelas Perjanjian Lama menubuatkan kebangkitanNya [Mazmur 16:10]: “Bahwa Orang Kudus-Nya tidak dibiarkan dalam kebinasaan”. Ini adalah nubuat tentang kebangkitan Kristus. Bukan saya yang menafsirkannya, tetapi Rasul Petrus, oleh ilham Roh Kudus menyatakan bahwa ini adalahnubuat Perjanjian Lama tentang kebangkitan Kristus [ Kisah Para Rasul 2:27]. Terakhir, bahkan Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan bahwa inti Alkitab adalah Dia harus mati dan BANGKIT pada hari yang ketiga [Lukas 24:45--48].
 
Arti Penting Kebangkitan Kristus Bagi Kita
    Bila kebangkitan Kristus merupakan ‘fondasi’ yang penting bagi iman kita pastilah begitu penting juga makna atau arti pentingnya bagi kita, orang-orang Percaya. Mari kita belajar arti penting kebangkitan Kristus bagi kita.
 
1. Kebangkitan Kristus menegaskan bahwa Yesus adalah TUHAN dan ALLAH.
   Kebangkitan Kristus, menegaskan bahwa diriNya adalah TUHAN dan Allah. Dia bukan manusia biasa, tetapi Tuhan dan Allah. Tuhan Yesus bangkit oleh kekuatan kuasa-Nya sendiri. Tuhan Yesus menyebut diriNya kebangkitan dan hidup [Yohanes 11:25]. Artinya, Dia-lah sumber kebangkitan dan sumber hidup. Ini dibuktikan dengan membangkitkan Lazarus. Dia sungguh-sungguh Sang kebangkitan. Dia sumber hidup itu sendiri. Dia ‘memberikan’ kehidupan kembali kepada Lazarus. Jika demikian, pastilah Dia bangkit oleh kuasaNya sendiri. Tuhan Yesus mengklaim bahwa Dia-lah yang menyerahkan nyawaNya dan Dia berkuasa atas nyawaNya. Dia dapat memberikan dan mengambilnya kembali [Yohanes 10:18]. Dengan demikian, Dia sanggup mengambil nyawaNya yang telah diserahkan sesuai tugas Bapa-Nya. Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa Dia akan ‘membangun kembali’ tubuhNya dalam tiga hari {Yohanes 2:19-21]. Tidak perlu ragu Dia bangkit oleh kuasaNya sebab Dia TUHAN, Dia Allah. Tuhan Yesus sungguh-sungguh bangkit oleh kuasaNya, meskipun  harus  diperhatikan bahwa  Alkitab juga menegaskan kebangkitan adalah karya Allah Tritunggal  [Roma 6:4; 8:11]. Terakhir, kebangkitan Kristus mengalahkan maut secara jelas menegaskan keilahianNya [Yohanes 20:28; band. Roma 1:4]. Puji Tuhan, kebangkitan Kristus, menyatakan bahwa Dia-lah TUhan dan Allah. Dia hidup dan Mahakuasa, jika demikian untuk apa kita takut menghadapi hari ini dan esok? Bergantunglah pada Tuhan kita, Yesus, yang hidup dan berkuasa.
 
2. Kebangkitan KRISTUS menegaskan kehidupan baru dalam Yesus.
    Kebangkitan Kristus menjadi ‘lambang’ sekaligus ‘sarana’ kehidupan baru bagi kita [Roma 6:4-5,9]. Paulus menjelaskan bahwa orang Kristen diidentifikasikan dengan Kristus, yaitu dengan kematian dan kebangkitanNya. Orang yang percaya Tuhan Yesus, saat itu juga sudah mati bersama Kristus dengan segala pelanggarannya dan manusia lamanya, tetapi juga dibangkitkan bersama Kristus dalam kehidupan baru. Hal ini nampak dalam sakramen baptisan. Petrus menyatakan bahwa oleh kebangkitan Kristus, kita dilahirbarukan [1 Petrus 1:3]. Paskah akan selalu mengingatkan kita bahwa kita semua SUDAH dilahirbarukan, kita semua ADALAH manusia baru dalam Yesus. Itu sebabnya mari kita hidup sebagai manusia baru, jangan lagi dengan kehidupan lama kita. Ingatlah bahwa kebangkitan Kristus menjadikan kita menjadi manusia baru.
 
3. Kebangkitan KRISTUS  mengaskan pembenaran kita [Roma 4:25].
    Oleh pelanggaran kita Yesus mati, tetapi oleh kebangkitanNya kita dibenarkan. Tuhan Yesus menebus kita dari dosa dengan menjadi  ‘korban’ di kayu salib [Matius 20:28]. Dan kebangkitanNya menunjukkan bahwa pengorbananNya diterima Bapa. Maut bagi manusia berdosa, termasuk kita, sudah dibayar lunas dan itu sebabnya Dia bangkit dan tidak tinggal dalam maut selamanya [Roma 6:23]. Dosa kita telah lunas dibayar oleh kematianNya dan kebangkitanNya membenarkan kita. Dan itu berarti kita dibenarkan. Paskah akan selalu mengingatkan kita bahwa kita sudah dibenarkan oleh kebangkitan Kristus, Tuhan kita. Apakah kita hidup sebagai orang-orang yang benar? Tindakan dan tutur kata kita? Nyatakanlah Tuhan Yesus hidup dalam hidup kita.
 
4. Kebangkitan KRISTUS menegaskan kebangkitan tubuh dan kehidupan kekal.
      Kebangkitan Kristus menyatakan bahwa Dia telah mengalahkan MAUT. “Maut” disini bukan saja kematian fisik, tetapi kematian rohani, ‘kematian kedua’, kematian kekal dalam neraka. Tuhan Yesus telah menanggungNya di kayu salib dan mengalahkan dengan kebangkitanNya. [1 Korintus 15:54-57]. Ini berarti tanpa kebangkitan Kristus, tidak ada kepastian kehidupan setelah kematian. Kebangkitan Kristus bukan hanya hidup kembali, tetapi memiliki hidup yang kekal. Kita akan dibangkitkan pada kedatanganNya dan menikmati kehidupan kekal bersamaNya. Kedua, kebangkitan Kristus menjadi dasar bagi kita untuk memiliki keyakinan penuh bahwa satu kali nanti kita pasti menikmati kehidupan kekal. Bukankah Yesus Kristus adalah sulung kebangkitan dan kita berikutnya? Itu sebabnya jangan goyah, tetaplah dalam iman, setia dan layanilah Tuhan kita, Yesus Kristus, karena ada kepastian di dalam Dia. Selamat Paskah.

Pdt. Lukas Widiyanto, M.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Tidak Membayar Perpuluhan

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.

cabe deeeh....

ALBUM KENANGAN